Kata Tantan, yang mereka(guru-guru) itu ambil dari workshop pendidikan adalah proses pembelajaran lebih menyenangkan guna wujudkan generasi emas, unggul, cerdas.
“Yang menentukan proses di sekolah adalah peran guru di dalamnya. Kita juga dulu malas sekolah karena suasana stres, tegang. Nah sekarang diubah proses pembelajaran harus membuat suasana menyenangkan, semangat, belajar jadi motivasi,” ucapnya.
Belajar sekolah bukan lagi intruksi, namun coaching and matering, dulu teori sekarang implementasi.
“Guru sekarang istilahnya mengajar dengan hati ikhlas tidak lagi ada tekanan, ancaman, hukuman apalagi berbentuk fisik. Itu pengaruh kolonialisme. Harus membuat semangat karena senang belajar, mudah dan disini peran guru melakukan berbagai strategi sehingga harus fahami pola ice breaking,” tuturnya.
Dalam Undang-undang guru No. 14 tahun 2005, bahwa guru itu harus punya empat kompetensi, kompetensi pedagogik di mana paham masing-masing siswanya.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan