“Mungkin karena faktor ekonomi, jadi ketika ada sapi mati dibiarkan atau dikubur itu sangat disayangkan. Padahal, kalau tradisi (brandu atau porak) ini diakhiri, kasus ini tak akan berulang setiap tahun karena penyebab utamanya warga mengonsumsi daging ternak yang terpapar,” sambung Wibawanti.

Dalam penanganan kasus antraks ini, Kementan sudah ngirim logistik, obat-obatan, antibiotik, vitamin, sama cairan desinfektan sebagai perangkat utama ke dinas setempat.

Nuryani juga mengatakan bahwa mereka juga sudah memberikan suntik antibiotik ke semua hewan yang rentan terkena di daerah yang terancam. Mereka juga melakukan dekontaminasi lokasi penyembelihan dan penguburan ternak pake desinfektan.

Ananditha Nursyifa
Editor