Sonny pun menegaskan bahwa dari tagihan yang diterima dari pelanggan setiap bulan itu bisa membiaya kebutuhan operasional dan pemeliharan serta pengembangan.

“Tapi poinnya buat saya, saya akan mempertimbangkan untuk melakukan penertiban bagi 14% atau sekitar 19 ribu pelanggan yang tidak pernah bayar selama 2 tahun terakhir ini. Kami akui ini sisi kelemahan kami SDM kurang. Tarif ini sudah mepet lalu harus kami lakukan efisiensi, maka kegiatan penertiban jadi korban, karena biaya terbatas jadi tidak bisa maksimal kami lakukan penertiban tapi sekarang akan kami lakukan,” tutupnya seraya mengatakan sekali penertiban dibutuhkan biaya operasional sekitar 250 – 300 ribu rupiah. (*/kai)