BANDUNG, Prolite – Wali Kota Bandung Yana Mulyana dan Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan meminta Perumda Tirtawening melakukan evaluasi kenaikan tarif air bersih yang sudah berlaku sejak bulan Desember 2022 lalu.

Menanggapi hal itu, Direktur Utama Perumda Tirtawening Sonny Salimi membeberkan bahwa hasil evaluasi kenaikan tarif sejak bulan Desember tahun 2022 ternyata dipahami para pelanggan dan tidak ada pelanggan yang kesulitan bayar.

Memang pada umumnya kata Sonny, pelanggan yang datang bertanya, kenapa ada kenaikan. Dan hasil pendataan sederhana yang pihaknya lakukan di loket pembayaran Badak Singa bulan Desember lalu ada 6.110 pelanggan yang datang.

Jelas dia, pelanggan yang datang bayar tidak bertanya sebanyak 4.520 (74%), yang datang komplain atau mengerutu dan bertanya lalu dijelaskan kemudian membayar ada sebanyak 720 (11%). Sisanya 15% pelanggan datang tapi menunda pembayaran karena kurang uang tetapi kemudian datang kembali dan membayar.

“Lihat pergerakan uang yang masuk artinya uang pembayaran jasa air minum, air limbah yang masuk ke Tirtawening jika kita bandingkan sebelum dan sesudah penyesuaian, yang biasa bayar tepat waktu artinya dia bayar tagihan Desember dibayar bulan itu, tagihan Januari dibayar bulan itu ada sebanyak 75 – 76% sekarang bergeser atau berkurang 1% jadi yang tepat waktu 74 – 75% sedangkan yang membayar tidak tepat waktu biasa 10 – 11% sekarang jadi 12 -13%, nah yang menarik yang tidak pernah bayar masih tetap 14%,” ucap Sonny ditemui di ruang kerjanya.