Kebijakan kontoversial tersebut tidka sesuai dengan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), bukan hanya itu saja pasalnya dampak yang akan di terima akan merusak otak.
Platform X yang dulu disebut Twitter menetapkan kebijakan baru di halaman Pusat Bantuan X yang menjelaskan bahwa pembuat konten boleh membagikan foto atau video ketelanjangan.
Bahkan pengguna juga boleh membagikan video yang berisi adegan dewasa selama pihak di dalam video memiliki consent untuk melakukannya.
“Anda boleh membagikan ketelanjangan atau perilaku seksual dewasa yang diproduksi dan didistribusikan secara suka sama suka, asalkan diberi label dengan benar dan tidak ditampilkan secara mencolok,” tulis X mengenai kebijakan Konten Dewasa.
Kebijakan baru ini viral di media sosial, bahkan disambut kontroversi bagi pengguna Twitter. Bahkan tidak sedikit netizen yang juga berkomentar untuk membandingkannya dengan konten penindasan Palestina oleh Israel.
“Pornografi boleh, ngejulidin zionis nggak boleh sampai kena suspend. Emang kocak,” ungkap @erlanishere.
“Mending bikin aplikasi khusus atau di x fiturnya dibedain gitu takut lewat pas lagi di tempat umum,” komentar @lenteqra.
“Lama kelamaan nanti malah jadi kaya OnlyFans, dasar lon lon (Elon Musk),” komentar @nabastajla.
Jadi bagaimana menurut kalian min mengenai kebijakan Elon Musk untuk media sosial Twitter atau platform X.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan