BANDUNG, Prolitenews – Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat, Herawati, mengatakan di Jawa Barat bahasa yang hampir punah memang secara kajian vitalitas belum ada. Namun rentan mengalami pergeseran atau kemunduran karena generasi mudanya tidak lagi tergerak untuk menggunakan bahasa Sunda.

Berdasarkan kajian vitalitas, penutur bahasa Sunda memang banyak, tetapi didominasi usia 40 tahun ke atas.

“Ini yang dikhawatirkan ketika anak-anak tidak lagi menggunakan bahasa Sunda dalam keseharian, terutama di ranah keluarga, maka suatu saat bahasa Sunda bisa mengalami pergeseran yang mengarah pada kepunahan.

Herawati juga menyampaikan di Jawa Barat ada tiga bahasa daerah yang sudah terpetakan, yaitu bahasa Sunda, Cirebon-Indramayu, dan Melayu Betawi. Iya berharap di tahun-tahun mendatang FTBI untuk Cirebon-Indramayu dan Melayu Betawi bisa dilaksanakan.

“Untuk itu, kami sangat berharap dukungan dari pemerintah daerah. Pelaksanaan kegiatan ini tidak akan terlaksana tanpa dukungan dari pemerintah daerah. Karena kalau kita berbicara tentang pembagian kewenangan secara konkuren antara pemerintah pusat dan daerah, maka pelestarian bahasa daerah menjadi tanggung jawab pemerintah daerah,” ucapnya.