BANDUNG, Prolitenews – Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan menyampaikan Kota Bandung menjadi tuan rumah Festival Tunas Bahasa Ibu karenanya kota kembang ini harus menjadi pusat perkembangan peradaban budaya di Jawa Barat.
Kata Farhan, Kota Bandung kalau dalam bahasa orang di timur disebut semua budaya ada di sini bahkan saking beragamnya budaya yang sudah mengglobal dan kosmopolitan di Kota Bandung, maka di tahun 1955, Konferensi Internasional Antar Kepala Negara yang pertama kali diselenggarakan di Indonesia, itu justru di Kota Bandung yang bernama Konferensi Bandung atau Konferensi Asia Afrika.
“29 delegasi negara hadir, dan sampai sekarang untuk negara Asia Afrika itu masih sangat penting. ‘Basa teh Ciciren Bangsa, Leungit Basana, Ilang Bangsana. Sama Pak Imam tadi udah tegas, aya sebelas Bahasa ibu yang hilang, di bangsa kita, ilang itu bukan ilang, tapi ilang tuh udah tidak ada lagi yang mengatakan atau yang menggunakan bahasa tersebut,” jelasnya, Selasa (7/10/2025).
Lanjutnya, hal itu merupakan tugas kita semua untuk memastikan anak cucu di masa mendatang menggunakan dan menjaga bahasa ibu.
“Bahasa ibu bagi saya adalah bahasa yang kepake dari level personal, bicara kepada yang jadi ibu dan bapa kakak maupun adik serta tetangga dan semuanya di level personal. Sekarang bahasa ibu harus jadi bahasa yang bisa digunakan untuk bahasa sambutan, dengan kemajuan zaman terutama adanya globalisasi banyak yang tidak ingin berbicara menggunakan bahasa leluhurnya, katanya ga keren,” tegasnya.
“Tapi setidaknya UNESCO lembaga di PBB yang mengkhususkan pendidikan dan perkembangan kebudayaan sudah menetapkan di 21 Februari jadi hari pengingat bahasa ibu se dunia,” paparnya.
Tag Terkait:
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan