Risiko Jangka Panjang: Saat Kita Kehilangan Diri Sendiri
Kalau terus-terusan menjalani hidup sesuai ekspektasi orang lain, ada dampaknya loh. Dan sayangnya, dampaknya gak main-main:
-
Merasa “I’m not good enough”
Karena kamu selalu mengejar standar orang lain, kamu akan terus merasa kurang. Kurang baik, kurang pintar, kurang sukses, kurang… segalanya. -
Burnout Emosional
Capek bukan karena kerjaannya berat, tapi karena harus berpura-pura terus-terusan. Dan pura-pura itu lebih melelahkan daripada jujur. -
Kehilangan Arah Hidup
Kamu mulai ngerasa kayak hidup ini cuma rutinitas kosong. Jalan, tapi gak tahu mau ke mana. -
Kehilangan Diri Sendiri
Ini yang paling menyedihkan: kamu lupa gimana rasanya jadi kamu. Kamu bahkan bingung siapa kamu sebenernya, karena udah terlalu lama jadi “orang lain”.
Tanda-Tanda Kamu Hidup untuk Orang Lain, Bukan Diri Sendiri
Gimana sih tahu kalau kita udah terlalu jauh hidup untuk ekspektasi orang lain?
Ini dia beberapa tanda yang sering muncul:
-
Kamu sering banget bilang “iya” walaupun hati kecilmu pengen bilang “nggak”.
-
Kamu lebih mikirin pendapat orang tentang kamu, daripada pendapatmu sendiri tentang dirimu.
-
Kamu ngerasa bersalah setiap kali memprioritaskan dirimu sendiri.
-
Kamu bingung sebenernya kamu suka apa, pengen apa, dan siapa diri kamu di luar semua peran yang kamu jalani.
-
Kamu sering capek secara emosional tanpa tahu kenapa.
- Kamu sering bilang “gak apa-apa” padahal sebenarnya… ya apa-apa!
Kalau beberapa poin itu relate, tenang. Kamu gak sendiri, dan kamu gak salah. Ini adalah hal yang banyak banget orang alami, bahkan tanpa sadar, dan semunya bisa kamu ubah kalau kamu mau!
Strategi Melepaskan Topeng: Gak Harus Melawan Dunia, Tapi Mulai dari Diri Sendiri
Kamu gak perlu langsung berubah total atau rebel besar-besaran. Prosesnya bisa pelan-pelan, asal konsisten. Ini beberapa langkah awal yang bisa kamu coba:
1. Sadari dan Akui Topengmu
Tuliskan: peran apa yang selama ini kamu mainkan? Apakah kamu benar-benar menginginkannya, atau cuma menjalaninya karena “harus”?
2. Mulai Jujur dalam Hal Kecil
Contohnya: menolak ajakan nongkrong saat kamu lelah, atau bilang “nggak” tanpa rasa bersalah. Kejujuran kecil itu perlahan membebaskan.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan