“Tidak serta merta, saat hamil juga ada kader yang terus melalukan pendampingan, begitupun kontrol setelah melahirkan, nipas. Sehingga ibu dan bayi begitu lahir sehat,” tandasnya.

Berkat inovasi ini kata Iya, angka stunting diwilayahnya tidak bertambah.

Disinggung intervensi kewilayahnya dalam penanganan stunting ini, kata Iya memang bermula dari anggara.

“Sekarang 150 ribu per bulan per posyandu, di kita ada 7 posyandu dalam program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dulu tahu 2022 sempat 3 bulan dari PKK Kota Bandung perbulan 1 kelurahan itu 1 juta, khusus untuk stunting. Dikita ya untuk 9 anak itu tapi sejak 2023 tidak hanya yang PMT saja, yang penting angka stunting disini menurun,” pungkasnya.