Dedi Mulyadi memperkenalkan konsep “Manusia Pancawaluya,” yakni manusia yang cageur (sehat), bageur (baik hati), beneur (jujur), pinteur (cerdas), dan singeur (cekatan).
Menurutnya, pembangunan Jawa Barat harus berlandaskan pada kesejahteraan dan kesehatan masyarakat dengan menjaga alam serta memperkuat karakter individu.
Dedi menegaskan, tahun 2025 dan 2026 akan menjadi tahun investasi modal bagi Jawa Barat.
Beberapa program prioritas yang dicanangkan antara lain:
– Penyelesaian infrastruktur jalan provinsi.
– Penyediaan 3.333 ruang kelas baru.
– Penyelesaian status kepemilikan tanah untuk sekolah.
– Pembangunan puskesmas dan jaringan listrik.
– Perbaikan rumah bagi masyarakat miskin.
– Pembangunan dan optimalisasi sistem irigasi.
– Penyelesaian permasalahan pengelolaan sampah dengan solusi konkret, termasuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dalam 2-3 tahun ke depan.
Ia menargetkan agar seluruh proses ini dapat terselesaikan dalam waktu yang ditentukan untuk memastikan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat.
Dalam aspek ekonomi dan fiskal, Dedi menekankan pentingnya efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan anggaran.
Menurutnya, investasi tidak boleh hanya menjadi alat bagi tim sukses, melainkan harus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan