“Alhamdulilah saya bisa cicil emas, tabung emas, gadai juga suka. Pas pandemi kemarin kerasa banget gak ada pesanan, tapi saat itu juga kita gabung ke Pegadaian. Dan Pegadaian memasarkan, bikin bazar, awalnya dibeli pegawai terus berkembang ke luar. Bahkan kalau ada hari jadi Pegadaian, hampers nya dari UMKM, kita dipromosikan secara langsung,” pungkasnya.

Sementara itu Kepala Cabang Pegadaian Pungkur Kota Bandung, Didi Susilo mengatakan untuk program kemitraan bagi pelaku UMKM ada kredit tersendiri tidak tercampurkan yakni Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kredit tersebut sangat ringan dan bunga sangat murah.

“Ada dana PKBL tapi itu dikoordinir kantor wilayah. Ada pelatihan UMKM, dan ada juga program khusus wilayah dan area tentang UMKM, programnya bagus. Untuk PKBL ini bunga murah dibawah 6% per tahun, dibanding kredit komersial lainnya ini lebih murah,” jelas Didi.

Namun karena di bawah kordinasi kantor wilayah, Didi tidak tahu persis tingkat keberhasilannya.

“Saya kurang tahu, tapi kami akan melakukan pendampingan, pelatihan, survei, hingga kunjungan ke mitra binaan,” tandasnya.

Syarat untuk menjadi mintra binaan sendiri, kata Didi sangat mudah yakni pernah menggunakan produk Pegadaian, melengkapi persyaratan administratif kredit, memiliki KTP, ada jaminan.

“Rata-rata pinjaman maksimal di Rp 20 Juta, untuk KUR maksimal Rp 10 Juta. Ya ada yang macet ada yang tidak, tapi kan kita ada jaminan dan analisa dulu. Jaminannya bisa BPKB atau sertifikat tanah dan lainnya,” tandasnya. (Evy Dama)