BANDUNG, Prolite – Salah seorang pelaku Usaha Menengah Kecil Mikro di Cigadung Raya Barat Kota Bandung Cucu Yuningsih menjadi mitra dan mendapat pinjaman Pegadaian hingga mampu mengembangkan usaha minumannya sampai luar negeri.

Dia mengaku sempat putus asa saat minuman rempah yang dibuat tidak dilirik. Bahkan bumbu rendos minuman rempah miliknya disebut tidak berpotensi.

“Ibu jual bumbu rendos rempah bandrek ini, gak akan berpotensi bu. Begitu kata dia,” kata Cucu mengisahkan saat seseorang mencela produknya.

Namun dengan tekad bulat dan keyakinannya, Cucu mencoba lagi menawarkan produknya dan menjadi mitra dan mendapat pinjaman Pegadaian yang kebetulan saat itu menjadi salah satu lembaga yang memberikan pelatihan hingga bantuan.

“Sama pegadaian ditawarkan kemana-mana, salah satunya ke Turkiye. Dan minuman saja juga pernah dicicipi pak Erik Tohir,” ucapnya sumringah.

Saat dibawa ke pameran di Turkiye, produk minuman rempah itu memang hanya 30 bungkus. Tapi makin kesini orderan minumannya itu terus berlanjut.

“Ia alhamdulilah berlanjut, sejak saya gabung. Pegadaian sangat membantu dan meningkatkan brand kita. Walau cuma serbuk bandrek tapi dengan packaging kemasan ada logo binaan pegadaian, orderan ada terus,” ungkapnya.

Selain Cucu, pemilik KAIDA bawang goreng, Ida Nuraida mengaku bergabung ke UMKM binaan Pegadaian sejak tahun 2016. Prosesnya awal dari mulai mendaftar ke Dinas KUKM, lalu terjaring sebagai peserta yang mendapat pelatihan dan dibantu Pegadaian beberapa kali.