Kondisi ini bisa menyebabkan kita jadi nggak fokus, mudah lupa, dan kehilangan koordinasi—bahkan untuk hal-hal sederhana seperti membawa belanjaan atau mengunci pintu.
Fenomena ini biasanya terjadi pada mereka yang memiliki gaya hidup super sibuk dan sering terjebak dalam penggunaan teknologi berlebihan, seperti scrolling di media sosial sampai larut malam.
Ketika tubuh kita sudah kelelahan, tapi otak masih terus aktif, inilah yang disebut kondisi nggak sinkron antara fisik dan mental.
Akibatnya, kita malah semakin sulit untuk rileks atau tidur nyenyak, padahal tubuh udah ngasih sinyal minta istirahat.
Faktor Penyebab “Jam Koma”
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan kondisi ini, dan kebanyakan berasal dari gaya hidup modern yang serba cepat dan penuh tekanan. Apa aja sih yang bisa bikin kita mengalami “jam koma”? Berikut penyebab umumnya:
1. Stres Berlebihan
Stres adalah penyebab utama dari ketidakseimbangan antara otak dan tubuh. Ketika kita terlalu cemas atau khawatir, otak kita bekerja lebih keras dari seharusnya, bahkan saat tubuh udah kelelahan. Stres ini bisa berasal dari pekerjaan, kehidupan sosial, atau masalah pribadi yang terus mengganggu pikiran kita.
2. Kurang Tidur
Kurang tidur adalah penyebab klasik yang bisa memperburuk kondisi “jam koma.” Ketika kita tidak mendapatkan tidur yang cukup, tubuh dan otak nggak bisa memulihkan diri dengan baik. Akibatnya, otak terus berputar, sementara tubuh merasa nggak punya energi sama sekali.
3. Kebiasaan Buruk Sebelum Tidur
Scroll TikTok atau Instagram sampai tengah malam? Nah, ini salah satu kebiasaan buruk yang sering bikin kita susah tidur. Cahaya biru dari layar gadget bisa mengganggu produksi melatonin, hormon yang membantu kita tidur. Ditambah lagi, otak jadi terus terstimulasi oleh informasi yang kita konsumsi sebelum tidur, sehingga sulit banget buat rileks.
4. Teknologi Berlebihan
Generasi Z sering kali terjebak dalam dunia digital—mulai dari meeting online, belajar daring, sampai berselancar di media sosial. Penggunaan teknologi secara berlebihan ini bisa bikin otak terus aktif meskipun tubuh udah lelah. Alhasil, kondisi “jam koma” pun semakin sering terjadi.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan