Menurut Carl Rogers, seorang psikolog terkenal, manusia akan berkembang secara optimal jika mendapatkan “unconditional positive regard” atau penghargaan tanpa syarat.
Jadi, haus validasi itu sehat selama tidak bergantung sepenuhnya pada orang lain. Kunci utamanya adalah seimbang antara validasi eksternal dan internal.
Bagaimana Menemukan Batasan antara Kebutuhan Sehat dan Perilaku Berlebihan?
- Refleksi Diri: Tanyakan pada dirimu sendiri, “Kenapa aku ingin disukai? Apakah ini untuk kebahagiaanku atau hanya untuk memenuhi ekspektasi orang lain?”
- Kurangi Paparan Media Sosial: Sesekali coba detox digital. Habiskan waktu dengan orang-orang terdekat tanpa mengunggah apa pun.
- Belajar Menerima Diri Sendiri: Fokus pada kelebihanmu dan jangan terlalu keras pada kekuranganmu.
- Jangan Takut Menolak: Jika ada ajakan yang nggak sesuai dengan prinsipmu, nggak apa-apa kok untuk bilang “tidak.”
- Jadilah Pendengar yang Baik: Kadang, cukup mendengarkan curhat teman tanpa menghakimi bisa membuat hubungan lebih bermakna.
- Fokus pada Kualitas, Bukan Kuantitas: Nggak perlu punya banyak teman. Cukup beberapa, asal mereka benar-benar peduli.
- Hindari Pamer Berlebihan: Jadilah diri sendiri tanpa perlu membuktikan apa pun.
- Berikan Validasi pada Orang Lain: Kadang, memberi pengakuan kepada orang lain bisa membuat kita lebih menghargai hubungan.
Pentingnya Menjadi Autentik dan Tidak Terlalu Memikirkan Pendapat Orang Lain
Authenticity atau keaslian diri itu ibarat harta karun yang sering kita abaikan. Ketika kamu menjadi diri sendiri, orang yang benar-benar tulus akan datang dengan sendirinya. Ingat, kamu nggak bisa membuat semua orang suka padamu, dan itu nggak apa-apa.
Hidup ini terlalu singkat untuk terus menerus berpikir, “Apa yang mereka pikirkan tentang aku?” Sebaliknya, tanyakan, “Apakah aku bahagia dengan diriku sendiri?”
Keinginan untuk disukai itu wajar, tapi jangan sampai kamu kehilangan jati diri demi validasi yang belum tentu tulus. Jadilah autentik, karena dunia membutuhkan lebih banyak orang yang asli, bukan tiruan.
Yuk, mulai fokus pada kebahagiaan yang datang dari dalam diri. Karena pada akhirnya, pendapat orang lain nggak akan ada artinya kalau kamu sendiri nggak bahagia. Jadi, siap untuk lebih menerima diri sendiri mulai sekarang?
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan