“Yang bersangkutan wajib segera melaporkan. Kita juga belum tahu alasannya belum melaporkan, yang bersangkutan lebih paham,” katanya.
Di sisi lain, Eri menjelaskan bahwa izin yang diberikan kepada Alshad Ahmad sebelumnya bukanlah izin untuk memelihara harimau, melainkan izin untuk melakukan penangkaran harimau dengan tujuan memperbanyak populasi.
“Izinnya tidak untuk memelihara, tetapi untuk menangkarkan,” tegasnya.
Terkait Perizinan Penangkaran
Sementara itu, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Dirjen KSDAE) KLHK, Prof. Dr. Satyawan Pudyatmoko, menuturkan bahwa yang bersangkutan memang memiliki izin penangkaran. Karena itu, tim khusus KLHK segera menyelidiki kasus kematian harimau Benggala itu.
Prof. Satyawan, saat dihubungi Tribunnews.com pada Selasa (25/7/2023), menyatakan bahwa, “Ada izin untuk penangkaran harimau milik Alhsad. Tim sedang menyelidiki kasus ini secara teliti untuk mengetahui penyebab kematian harimau tersebut,”
“Yang perlu dipahami adalah harimau milik Alhsad adalah jenis Benggala, bukan harimau Sumatera yang dilindungi berdasarkan Undang-Undang,” jelasnya.
Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat, Irawan Asaad.
Pihaknya tengah melakukan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai penyebab kematian harimau tersebut.
Ia menegaskan bahwa harimau Benggala yang dimaksud termasuk dalam kategori eksotik dan bukan satwa asli Indonesia, sehingga tidak dilindungi oleh undang-undang.
Dalam upaya pencegahan, pemerintah terus melakukan sosialisasi agar masyarakat yang memiliki satwa liar mengikuti prosedur yang telah ditentukan.
“Kami lakukan asaessment dan audit, serta pengawasan sesuai yakni Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 19 tahun 2005,” tutur Irwan.
Alshad Tegaskan Harimaunya Mati Bukan Karena Virus Atau Bakteri
Dalam Insta Story terbarunya, Alshad Ahmad menjelaskan alasan mengapa Cenora tidak bisa bertahan hidup. Dia juga menginformasikan bahwa saat ini sedang berdiskusi dengan beberapa dokter terkait kasus kematian Cenora.
“Ini lagi berdiskusi gaes dengan Dokter Irfan, Dokter Fauzi, dan Abah Asep juga,” kata Alshad Ahmad yang dikutip dalam Instagram Stories, @alshadahmad, pada Selasa (25/7/2023).
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan