Sementara itu, Kepala Bidang Produk Budaya dan Kesenian Pertama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Ratnarahayu Pitriyati, menjelaskan bahwa memasuki H-7 (tujuh hari sebelum acara) menjadi periode yang mendebarkan baginya sebagai penyelenggara teknis.
“Langkah yang sedang kami lakukan saat ini adalah memastikan kembali koordinasi dengan pihak kepolisian terkait arus lalu lintas di sekitar Asia Afrika. Sebab, ketika jalan ini ditutup, tentunya akan ada rekayasa lalu lintas antara kepolisian dengan Dishub Kota Bandung,” jelas Ratna.
Ratna juga menekankan bahwa Jalan Asia Afrika termasuk jalan strategis di Kota Bandung, sehingga saat jalan ini ditutup, perlu dilakukan pengalihan arus lalu lintas yang efektif.
Dari segi kesiapan, ia menyatakan bahwa pihaknya sudah siap sebesar 70 persen. Saat ini, sudah ada konfirmasi partisipasi dari beberapa negara yang akan ikut serta dalam acara tersebut.
Saat ini, sudah ada konfirmasi dari 4 negara yang akan berpartisipasi dalam acara ini. Negara-negara lainnya masih menunggu undangan resmi dari Kementerian Luar Negeri sebelum dapat mengkonfirmasi keikutsertaannya.
Oleh karena itu, pihak penyelenggara akan memaksimalkan partisipasi dari negara-negara yang sudah terkonfirmasi. “Bagaimanapun juga ini merupakan hajat pertama yang cukup lumayan besar setelah pandemi,” ujar Ratna.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan