Prolite – Duduk Depan Pintu, Bersiul di Malam Hari Hingga Potong Kuku di Malam Hari: Ini Dia 5 Pamali Sunda yang Masih Hidup di Tengah Zaman Modern

Selamat datang kembali di edisi malam Jumat! Jangan kaget kalau setelah baca ini kamu jadi agak merinding! Karena kita bakal bahas, apa sih makna di balik pamali Sunda yang sering diomongin orang tua zaman dulu? Yup, di budaya Sunda ada banyak “pamali” seram tapi juga sarat makna.

Dalam budaya Sunda, pamali adalah semacam aturan tak tertulis—sejenis larangan yang kalau dilanggar, bisa membawa akibat buruk. Tapi tenang, kita bahas pamali Sunda ini bukan untuk nakut-nakutin, tapi untuk cari makna tersembunyinya!

Yuk kita bedah satu per satu, biar kamu bisa makin paham dan siapa tahu jadi lebih hati-hati. Stay connect with us, and let’s get to the list! 👻

1. Duduk di Depan Pintu — “Ulah neukteukan di hareupeun lawang”

Pernah dimarahi karena duduk selonjoran di depan pintu? Katanya sih nanti jodohnya tertutup. Pamali ini cukup populer dan masih sering dilontarkan sama orang tua, khususnya ke anak-anak muda yang suka “nongkrong” di ambang pintu.

Tapi kalau dipikir, logis juga, ya. Duduk di depan pintu bisa ganggu lalu lintas orang di rumah. Bisa bikin orang kesandung, atau susah keluar masuk. Dan dalam kepercayaan spiritual Sunda, pintu itu simbol gerbang energi—tempat keluar masuknya berkah dan nasib. Jadi jangan sampai kamu jadi “penghalang” rezeki sendiri!

Ananditha Nursyifa
Editor