“Ini adalah langkah awal dari komitmen jangka panjang kami untuk mendukung UMKM lokal. Kami percaya bahwa melalui kerjasama erat dengan para pelaku Usaha Mikro, kita dapat menciptakan dampak positif yang signifikan pada perekonomian lokal,” tambah Adrianus.

Ada 15 jenis produk olahan rumahan oleh enam UMKM yang dihadirkan di Lawson, sebagai bentuk kemitraan ini. Produk UMKM tersebut antara lain, keripik rumput laut Noribet, minuman coklat Dillco, brownies Battenberg Tiga Indonesia, brownies Kinabanin, arumanis Eyang, dan makaron Maira.

Lawson berharap bahwa inisiatif ini akan memberikan dorongan bagi UMKM di Kota Bandung untuk tumbuh dan berkembang. Dengan kolaborasi yang kuat antara sektor swasta, pemerintah, dan pelaku usaha lokal, terciptalah landasan kokoh bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Turut hadir dalam acara ini adalah Sekretaris Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, Dedi Priadi Nugraha, yang memberikan apresiasi atas upaya Lawson dalam membantu pertumbuhan UMKM di Kota Bandung.

“Pemkot Bandung telah menjalin kerjasama dengan pihak swasta, termasuk Lawson, kolaborasi ini sudah dicanangkan sejak tahun 2022 oleh disdgin, ini sinergitas fasilitsi kemitraan. Kita sudah tanda tangan dan MoU Aprindo Jabar dan Pemkot fasilitasi umkm sudah banyak melaksanakan kemitraan dengan ritel. Harapan besarnya kemitraan ini pelaku umkm terjalin kolab sinergitas, umkm bisa jadi mata rantai perdagang di Kota Bandung diharapkan jaga kualitas produknya, daya saing dan naik kelas dari usaha kecil, menenagah, hingga besar,” tutupnya.