Masih kata Sonny selama ini Perumda mengolah masih 24 jam namun kapasitasnya tidak maksimal. Pasalnya biasa bisa 1400 liter per detik sekarang cuma bisa 1000 liter per detik, 1000 itu mengumpulkan air dari sungai yang lain.

Saat ini Perumda hanya mendapat suplay dari sistem selatan ini hanya 500 liter per detik sisanya dari sistem yang lain yakni sungai Cikapundung masih bisa dimanfaatkan sekitar 600 liter per detik.

Sonny mengakui bahwa perumda hanya sebagai operartor air minum jadi hanya mengolah air yang ada kemudian didistribusikan kepada masyarakat. Sedang terkait ketersedian air baku, kata dia 100% tanggungjawab pemerintah.

Karena itu Sonny berharap pemerintah bisa melakukan sesuatu agar kondisi seperti ini tidak berulang, bahkan ia berharap semaksimal mungkin air baku hanya untuk kebutuhan air minum tidak untuk kebutuhan yang lain karena seprt diketahui bahwa dari sistem selatan pihaknya menunggu hasil kegiatan pembangkit listrik.

“Ini perlu kita sepakati bersama ya, mungkin kedepan harus ada regulasi sesuai undang-undang baru, sesuai dengan permen yang ada bahwa air baku air minum adalah prioritas utama dilayani dengan sumber daya air ini,” tuturnya.

Penurunan tinggi air itu jelas Sonny karena ada ketidaksesuain antara suplay ke utara Kota Bandung dengan yang masuk dari selatan situ Cipanunjang maupun Cileunca.