“Iya bisa begitu (karena tidak ada yang swab), tapi kalau memang dari secara klinis kecurigaan kan kami ada surveillance, itu memang dilakukan swab tapi sampai hari ini belum ada yang hasilnya menunjukkan ke arah positif COVID-19, paling influenza aja,” lanjutnya.
Namun tak hanya COVID-19 yang mulai diwaspadai, ada punya Pneumonia. Kemenkes RI melaporkan ada 6 kasus anak terinfeksi bakteri Mycoplasma Pneumoniae di DKI Jakarta. Bakteri inilah yang disebut-sebut menjadi pemicu merebaknya penyakit pernapasan pneumonia ‘misterius’ di China saat ini.
Bakteri ini sebenarnya bukan hal baru di Indonesia, bahkan dengan gejala yang relatif ringan. Ira pun memastikan bahwa setiap puskesmas di Kota Bandung melakukan pengecekan saat pemeriksaan terutama pada anak balita.
“Jadi melalui pemeriksaan Manajemen Terpadu Balita Sehat (MTBS), upaya perbaikan manajemen penatalaksanaan terhadap penyakit seperti pneumonia, diare, campak, dan lain-lain. Pada pneumonia dicek dengan menghitung nafas cepat untuk anak usia balita. Itu sebagai deteksi dini,” ujar Ira.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan