Contohnya, banyak video dengan caption kayak:
- “This is my third breakdown this week 💔 #crashingout”
- “I just needed someone to hear me. Even strangers.”
Dengan tagar-tagar seperti #crashingout, #mentaltok, atau #emotionaldump, video-video ini sering kali dapat ribuan views dan komentar yang penuh empati.
Sisi Positif: Ada Ruang Aman dan Rasa Dipahami
Tren ini bisa jadi semacam katarsis digital. Nggak semua orang punya akses ke terapi atau support system yang sehat. Jadi, ketika seseorang upload video crashing out, mereka seperti bilang, “Aku nggak sendiri, dan kamu juga nggak sendiri.”
Menurut Psikolog Klinis Dr. Annisa Paramita (2025), ekspresi emosi secara terbuka bisa membantu mengurangi rasa terisolasi. Apalagi saat ada komentar-komentar yang supportif, kayak:
- “Kamu kuat banget. Aku juga pernah di titik itu.”
- “Peluk virtual ya, semoga kamu merasa lebih baik.”
Ini menunjukkan adanya sense of belonging, dan kadang komunitas virtual bisa terasa lebih memahami daripada dunia nyata.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan