“Saya merinding anak SMP sudah sanggup melakukan itu, ” ujarnya
Terakhir terjadi pada April 2024 di Arcamanik terjadi aksi bullying sampai meninggal, dengan cara dipukuli.
Selama ini, kemungkinan yang terekspos termasuk yang sudah fatal, mungkin saja ditutupi. Berangkat dari situ, lanjutnya perwakilan orang tua salah satunya menyampaikan aspirasi dan kegiatan kongkret dari pemerintah.
“Ini menyangkut masa depan. Kalau mental anak kita terkontaminasi bullying, terbayang nanti sudah besar seperti apa,” ujarnya.
Di sisi lain, Kota Bandung masuk ke dalam kota layak anak, tapi di mana fungsi pemerintah dan sekolah, sampai sampai ada kasus bullying.
Harapannya, ke depan apa yang dilakukan di kota Bandung bisa dilakukan di kota lain.
Menurut Rinaldy, pihaknya menyadari lingkungan pertama bagi utama ada di orang tua. Namun ini harus diselesaikan secara sistematis.
“Karena, Pagi dan malam anak-anak bersama orang tua, tapi selama siang hari sampai sore hari ada di sekolah dan lingkungan sosial. Harus ada peran dari keluarga dan sekolah, tapi harus ada aturan yang menaungi yaitu dibuat oleh pemerintah, ” jelasnya.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan