-
Jadi anak baik yang gak pernah melawan.
-
Jadi teman lucu yang selalu bikin semua orang ketawa, padahal hatinya lagi hancur.
-
Karyawan teladan yang gak pernah marah dan selalu lembur.
Semua peran itu mungkin gak kita pilih, tapi kita mainkan. Kita cuma berakting karena takut… takut gak disukai, takut ditinggal, takut dianggap gagal, atau bahkan takut dibilang “gak tahu diri”.
Risiko Jangka Panjang: Saat Kita Kehilangan Diri Sendiri
Kalau terus-terusan menjalani hidup sesuai ekspektasi orang lain, ada dampaknya loh. Dan sayangnya, dampaknya gak main-main:
-
Merasa “I’m not good enough”
Karena kamu selalu mengejar standar orang lain, kamu akan terus merasa kurang. Kurang baik, kurang pintar, kurang sukses, kurang… segalanya. -
Burnout Emosional
Capek bukan karena kerjaannya berat, tapi karena harus berpura-pura terus-terusan. Dan pura-pura itu lebih melelahkan daripada jujur. -
Kehilangan Arah Hidup
Kamu mulai ngerasa kayak hidup ini cuma rutinitas kosong. Jalan, tapi gak tahu mau ke mana. -
Kehilangan Diri Sendiri
Ini yang paling menyedihkan: kamu lupa gimana rasanya jadi kamu. Kamu bahkan bingung siapa kamu sebenernya, karena udah terlalu lama jadi “orang lain”.
Tanda-Tanda Kamu Hidup untuk Orang Lain, Bukan Diri Sendiri
Gimana sih tahu kalau kita udah terlalu jauh hidup untuk ekspektasi orang lain?
Ini dia beberapa tanda yang sering muncul:
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan