Prolite – Starbucks melanggar undang-undang ketenagakerjaan AS setelah memecat salah satu pegawainya.
Pasalnya, Rhythm Heaton, supervisor di salah satu gerai di Manhattan, dipecat karena diduga mengorganisir pekerja lain untuk bergabung dengan serikat pekerja.
Ada Kejanggalan Terkait Pemecatan Karyawan Starbucks
Dewan Hubungan Perburuhan Nasional atau NLRB menilai ada yang mencurigakan dari pemecatan Heaton. Namun, pihak Starbucks tidak setuju dan mengajukan banding.
Seperti yang dikutip dari Reuters, Starbucks menjelaskan bahwa pemberhentian tersebut dilakukan karena adanya pelanggaran disiplin, pengelolaan uang tunai yang tidak sesuai, dan kebijakan absensi.
Mereka menegaskan bahwa “Pemecatan tersebut bukan disebabkan oleh partisipasi atau dukungan terhadap kegiatan serikat pekerja”, demikian seperti yang diungkapkan dalam laporan Reuters pada Selasa (25/7/2023).
Kuasa hukum Heaton belum memberikan komentar apapun terkait kasus ini. Sebagai informasi, Heaton bergabung sebagai barista di toko pada tahun 2018 dan kemudian dipromosikan menjadi supervisor pada awal 2021.
Pada tahun 2021, Heaton aktif terlibat di Serikat Pekerja. Manajernya di gerai Starbucks Astor Place memberi pengakuan positif tentang kepemimpinannya yang luar biasa. Namun, pihak manajemen menuduhnya melanggar aturan absensi dan disiplin waktu.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan