Tujuan melakukan self-harm antara lain:
- Mengurangi intensitas emosi negatif: Merasa lebih baik setelah meluapkan emosi melalui tindakan fisik.
- Mendapatkan perhatian: Mencari bantuan atau dukungan dari orang lain.
- Mengancam diri sendiri: Merasa tidak mampu mengatasi masalah dan ingin menghukum diri sendiri.
Orang yang melakukan tindakan menyakiti diri sendiri biasanya merasakan:
- Rasa sakit fisik: Sebagai bentuk pelepasan emosi yang terpendam.
- Rasa lega sementara: Merasa lebih tenang setelah melukai diri sendiri.
- Perasaan terhubung: Merasa lebih dekat dengan diri sendiri atau orang lain yang mengalami hal serupa.
Dampak Bagi Kesehatan Mental dan Fisik
Self-harm memiliki dampak yang serius, baik secara fisik maupun psikologis, di antaranya:
- Infeksi: Luka akibat tindakan ini dapat terinfeksi jika tidak dirawat dengan benar.
- Bekas luka: Luka yang sembuh dapat meninggalkan bekas luka permanen.
- Gangguan tidur: Sulit tidur atau mengalami mimpi buruk.
- Masalah dalam hubungan: Sulit menjalin hubungan dengan orang lain.
- Kecanduan: Seiring waktu, individu yang melakukan tindakan ini dapat menjadi semakin kebal terhadap rasa sakit fisik. Akibatnya, mereka perlu melukai diri lebih dalam atau lebih sering untuk mendapatkan sensasi yang sama atau lebih intens.
- Masalah emosional: Kecanduan melakukan tindakan menyakiti diri sendiri menciptakan siklus yang sulit dihentikan dan semakin memperparah kondisi emosional.
- Peningkatan risiko bunuh diri: Meskipun tidak semua orang yang melakukan self-harm ingin bunuh diri, tindakan ini dapat meningkatkan risiko bunuh diri.
Halaman
Tag Terkait:
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan