“Digitalisasi hari ini merupakan keniscayaan. Itu yang kami sampaikan,” ujar Ema.

Ia juga menyebut, capaian ini merupakan wujud komitmen bersama seluruh jajaran Pemkot Bandung dalam mengakselerasi layanan masyarakat berbasis digital.

Selanjutnya, Ema memastikan, akselerasi layanan publik berbasis digital di Kota Bandung masih berproses dan belum selesai. Ia berharap, ke depannya layanan publik berbasis digital ini menjadi kultur bagi Smart City seperti Kota Bandung.

“Harus menjadi kultur di top leader, middle, dan low. Aspek kecepatan, kemudahan, serta keterbukaan dikunci oleh sistem berbasis teknologi informasi dan komunikasi berwijud aplikasi harus menjadi ciri pelayanan publik di Kota Bandung,” bebernya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung Darto menyebut, digitalisasi dalam layanan publik di Kota Bandung terus berkembang dan diakselerasi.

Ia memaparkan, saat ini ada sekitar 294 aplikasi layanan publik berbasis digital yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Kota Bandung.