Prolite – Peer Pressure dalam Remaja: Kenapa Kita Sering Takut Jadi “Berbeda”?
Pernah nggak sih, kamu merasa harus ngikutin teman-temanmu biar nggak dianggap aneh atau berbeda? Mungkin pernah nyobain tren baru, pakai outfit yang lagi viral, atau bahkan melakukan sesuatu yang sebenernya nggak kamu suka, cuma biar nggak merasa “out of place”? Nah, itulah yang disebut peer pressure alias tekanan dari teman sebaya.
Sebagai remaja, kita sering banget ketemu situasi kayak gini. Kadang, peer pressure bisa positif, misalnya termotivasi buat belajar karena teman-teman juga rajin.
Tapi nggak jarang, peer pressure bikin kita melakukan hal-hal yang sebenernya bertentangan sama prinsip atau keinginan kita.
Jadi, kenapa sih kita gampang banget kena pengaruh orang lain? Dan gimana caranya biar tetap jadi diri sendiri tanpa takut dikucilkan? Yuk, kita bahas bareng!
Kenapa Remaja Lebih Rentan Terhadap Peer Pressure?
Sebagai anak remaja, otak kita masih dalam proses berkembang. Salah satu bagian otak yang bertanggung jawab buat mengambil keputusan, yaitu prefrontal cortex, belum sepenuhnya matang.
Makanya, kita cenderung lebih emosional dalam mengambil keputusan, apalagi kalau ada pengaruh dari teman-teman.
Selain itu, di usia remaja, kita lagi ada di fase nyari jati diri. Kita pengen diterima dalam lingkungan pertemanan dan takut dianggap aneh atau berbeda.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan