Prolite – Memahami Reinforcement Positif dan Negatif: Rahasia Jitu Meningkatkan Perilaku Siswa
Sebagai guru atau pendidik, kita pasti sering mikir, “Gimana ya caranya bikin siswa lebih semangat dan tertib tanpa bikin suasana kelas jadi tegang?” Nah, jawabannya bisa jadi ada di reinforcement!
Metode ini nggak cuma membantu meningkatkan perilaku baik siswa, tapi juga bikin mereka lebih percaya diri dan nyaman belajar. Yuk, kita bahas lebih dalam soal reinforcement positif dan negatif dengan gaya santai!
Apa Itu Reinforcement Positif dan Negatif?
Sebelum kita masuk ke contoh-contohnya, yuk kenalan dulu sama konsep dasarnya:
Reinforcement Positif
Reinforcement positif adalah pemberian reward (hadiah) untuk memperkuat perilaku baik siswa. Ini ibarat bilang, “Good job!” buat siswa yang udah melakukan sesuatu yang benar. Contohnya:
- Memberi pujian seperti, “Kamu keren banget hari ini karena kerjain tugas tepat waktu!”
- Atau memberikan hadiah kecil seperti stiker bintang untuk setiap jawaban yang benar.
Tujuannya? Supaya siswa merasa dihargai dan termotivasi untuk mengulang perilaku baik tersebut.
Reinforcement Negatif
Kedengarannya mungkin agak menyeramkan, tapi reinforcement negatif nggak selalu buruk, kok! Ini lebih ke menghapus sesuatu yang nggak menyenangkan supaya siswa merasa lebih nyaman dan mau menunjukkan perilaku baik. Contohnya:
- Membebaskan siswa dari tugas tambahan karena mereka sudah menyelesaikan tugas utama tepat waktu.
- Mengurangi durasi tugas berat kalau mereka menunjukkan kemajuan.
Prinsipnya adalah, kita mengurangi beban siswa untuk mendorong mereka melakukan hal positif.
Tinggalkan Balasan