Aktivitas sosial seperti ini membantu mengurangi rasa kesepian dan kecemasan, serta memperkuat solidaritas antarindividu.

3. Endorfin: Hormon Kebahagiaan yang Dilepaskan oleh Tubuh

Ilustrasi menikmati hidup yang bahagia (simfonifm).
Ilustrasi menikmati hidup yang bahagia – simfonifm

Selama berpuasa, tubuh kita melepaskan endorfin, yang sering disebut sebagai hormon ‘kebahagiaan’ alami.

Hormon ini tidak hanya membuat kita merasa lebih bahagia, tetapi juga memberikan efek menenangkan pada pikiran.

Sehingga, bagi orang yang mungkin mengalami depresi ringan atau kecemasan, puasa Ramadan dapat menjadi terapi alami yang efektif.

4. Kontrol Diri yang Lebih Baik: Mengendalikan Emosi dan Amarah

Iluatrasi seorang anak yang sedang marah – orami

Puasa Ramadan juga memberikan kesempatan bagi kita untuk berlatih mengendalikan emosi dan amarah.

Dengan menahan diri dari makanan dan minuman selama beberapa jam, kita belajar untuk lebih sabar dan mengontrol impulsivitas.

Hal ini dapat membantu mengurangi konflik interpersonal dan meningkatkan kesejahteraan mental secara keseluruhan.

5. Ketenangan Batin dengan Sholat Malam: Menemukan Damai dalam Kegelapan

Ilustrasi shalat malam – shutterstock

Sholat sunnah ‘Qiyam al-Layl’ (shalat malam) selama bulan Ramadan menjadi momen intim di mana kita berkomunikasi secara langsung dengan Tuhan.

Ananditha Nursyifa
Editor