Selain trio pemeran utama, film ini juga dibintangi oleh deretan komedian kawakan seperti Nunung, Arief Didu, dan Ence Bagus. Kombinasi mereka menjanjikan adegan-adegan ngakak di sela ketegangan yang bikin jantung deg-degan. Menurut sang sutradara, film ini terinspirasi dari fenomena nyata praktik pesugihan di Indonesia, tapi disampaikan dengan cara yang ringan, satir, dan tetap menghibur.
Pesan Moral di Balik Tawa dan Teror
Meski dikemas dengan komedi, Pesugihan Sate Gagak sebenarnya punya pesan yang cukup dalam. Film ini menyinggung sisi gelap manusia yang rela melakukan apa saja demi kekayaan instan. Praktik pesugihan masih kerap terjadi di masyarakat, dan film ini ingin mengajak penonton untuk berpikir ulang: “Apakah harta benar-benar sepadan dengan harga diri dan ketenangan jiwa?”
Dengan nuansa mistik yang kental, film ini juga menyentuh aspek budaya lokal — bagaimana kepercayaan terhadap makhluk halus dan ritual pesugihan masih melekat kuat dalam masyarakat modern. Namun, di balik semua itu, Pesugihan Sate Gagak juga jadi bentuk kritik sosial yang dibalut dengan humor cerdas.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan