Kedua, saat ini terjadi krisis simbol di Jabar. Padahal menurutnya, simbol-simbol inilah yang wajib kita munculkan, salah satunya Bahasa. Ketiga krisis kesuku-bangsaan , sehingga dengan adanya kegiatan tersebut memperlihatkan jika tidak ada sukuisme. Namun justru bersama-sama membangun bangsa.
Berikutnya adalah krisis Pendidikan moral, mantan Rektor Unpas ini menyebutkan jika kemajuan pendidikan saat menakjubkan.
“Namun di lain pihak, kita belum berhasil memenuhi tuntutan budaya sebagai bangsa yang merdeka. Saat ini kita merasakan banyak yang tidak waras. Karena itu perlu adanya kepemimpinan informal di tiap daerah, di tiap kelurahan atau desa atau kampung sehingga kepemimpinan informal ini bisa memandu sebagai acuan bagaimana berkehidupan yang wajar bagaimana cara bermasyarakat yang baik, bagaimana cara berwarganegara yang baik sehingga ada etika dalam bergaul dan berbudaya serta berpolitik. Kita khawatir saat ini akhlak kita sedang tidak baik-baik saja, mudah-mudahan dengan cara pendekatan pendidikan membangun karakter akan terwujud manusia yang pantang menyerah pemberani, petarung untuk masa depan,” jelasnya.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan