Namun, kekecewaan pun datang karena tidak ada tes apapun yang dilakukan oleh pihak perusahaan terhadap para pelamar. Alih-alih mendapat peluang kerja, Gira bersama dengan para pelamar lainnya, dipaksa untuk naik ke lantai dua.

Di sana, HRD menjelaskan bahwa ada biaya administrasi yang bisa dicicil, tetapi mereka menekankan agar para pelamar membayar Rp 1,5 juta pada hari itu juga.

“Disuruh bayar Rp 1,5 juta hari ini harus ada. Kalau enggak ada, diperintahkan untuk pinjam uang ke orangtua, saudara, atau tetangga. Maka dari itu sebabnya kenapa customer saya mau kabur,” ujar Achmad.

Merasa tertipu dan terjebak di dalam Ruko, Gira mengambil inisiatif dengan memesan ojek online agar bisa kabur dari situasi berbahaya tersebut.

Awalnya, ketika ditanya oleh komplotan penipu, Gira menyatakan bahwa dia sedang memesan makanan melalui ojek online dan meminta izin untuk keluar dari Ruko. Namun, usaha tersebut gagal karena para komplotan melarangnya untuk meninggalkan tempat tersebut.

Ananditha Nursyifa
Editor