Prolite Halo! Pernah nggak sih kalian bermimpi dan penasaran apa makna di balik mimpi itu? Kita semua pasti suka bermimpi, kan? Kadang kita bisa bermimpi yang seru-seru, atau malah yang bikin jantung deg-degan.

Tapi tau gak sih, dalam Islam, mimpi itu lebih dari sekadar halusinasi atau bunga tidur. Bisa jadi itu beneran petunjuk dari Allah atau malah godaan setan, loh! Bahkan banyak orang suka ngulas-ngulasin makna di balik mimpi yang mereka alamin.

Jadi, penting banget buat kita sebagai umat Muslim paham akan hal ini, biar bijak dan hati-hati dalam nyikapin hal ini. Gak boleh main asal tebak-tebakan aja, tapi wajib paham tentang tafsirnya dalam pandangan Islam. Yuk, kita pahami bareng-bareng!

Pengertian Mimpi Dalam Perspektif Islam

Dalam al-Quran mimpi diistilahkan dengan الرؤيا al-ru’ya yang artinya penglihatan dalam
keadaan tidur, disebut juga البشري al-busyra yang berarti kabar gembira, sedikit berbeda dengan
الرؤية al-ru’yah yang artinya melihat dengan mata kepala. ( M. Quraisy Syihab: 7 : 506)

Islam menanggapinya sebagai proses alami yang terjadi saat manusia tertidur. Mimpi merupakan bagian dari proses emosional dan kognitif yang aktif saat tidur, dan ini adalah hal yang diakui dalam pandangan agama Islam.

Ketika kita tertidur, pikiran dan perasaan kita masih tetap aktif, meskipun dalam keadaan tubuh beristirahat. Selama tidur, jiwa kita berada dalam interaksi dengan dunia gaib, dan inilah momen ketika Allah bisa menyampaikan pesan-Nya kepada kita melalui bunga tidur ini.

Dalam pandangan Islam, ini juga dianggap sebagai salah satu cara Allah SWT. berkomunikasi dengan hamba-Nya. Dari Ubadah bin Shamit radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

رُؤْيَا الْمُؤْمِنِ جُزْءٌ مِنْ سِتَّةٍ وَأَرْبَعِينَ جُزْءًا مِنَ النُّبُوَّةِ

“Mimpi seorang mukmin adalah 1 dari 46 bagian kenabian.” (HR. Bukhari 6987, Muslim 6043 dan yang lainnya).

Hal ini menunjukkan pentingnya mimpi dalam memahami kehendak Tuhan. Oleh karena itu, Islam mengajarkan bahwa ini dapat mengandung pesan-pesan yang perlu diperhatikan dan dipahami dengan baik.

Namun, dalam masalah makna hadis ini, para ulama seringkali punya pandangan yang berbeda. Tapi, sebelum kita bahas perbedaan pendapatnya, ada prinsip penting yang harus kita pahami.

Salah satunya adalah bahwa jabatan kenabian itu adalah murni pemberian dan anugerah dari Allah. Artinya, nggak bisa dipilih oleh manusia atau diusahakan dengan apa pun.

Meskipun sehebat apapun kesolehan orang itu, dia nggak akan bisa jadi nabi hanya karena kebaikan itu. Allah sendiri yang memilih siapa di antara hamba-Nya yang akan diangkat menjadi nabi dan rasul, sesuai dengan kehendak-Nya yang maha kuasa.

Jenis-jenis Mimpi dalam Islam

Perlu diketahui jenis bunga tidur dalam agama Islam itu ada tiga jenis tersebut yakni bunga tidur yang baik, perwujudan pemikiran seseorang saat terjaga, dan menyedihkan. Hal ini sesuai hadis sebagai berikut:

وَالرُّؤْيَا ثَلَاثٌ، الحَسَنَةُ بُشْرَى مِنَ اللَّهِ، وَالرُّؤْيَا يُحَدِّثُ الرَّجُلُ بِهَا نَفْسَهُ، وَالرُّؤْيَا تَحْزِينٌ مِنَ الشَّيْطَانِ، فَإِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ رُؤْيَا يَكْرَهُهَا فَلَا يُحَدِّثْ بِهَا أَحَدًا وَلْيَقُمْ فَلْيُصَلِّ

Artinya, “Mimpi itu ada tiga. Mimpi baik yang merupakan kabar gembira dari Allah, mimpi karena bawaan pikiran seseorang (ketika terjaga), dan mimpi menyedihkan yang datang dari setan. Jika kalian mimpi sesuatu yang tak kalian senangi, maka jangan kalian ceritakan pada siapa pun, berdirilah dan shalatlah!” (HR Muslim).

Berdasarkan terjemahan itu, bisa dipahami kalau bunga tidur dalam Islam itu gak semuanya merupakan petunjuk. Soalnya, setan bisa aja mengelabui dan mengganggu kita melalui hal ini atas izin Allah SWT.

1. Kabar Gembira Dari Allah SWT.

Shutterstock
Ananditha Nursyifa
Editor