Namun, dalam masalah makna hadis ini, para ulama seringkali punya pandangan yang berbeda. Tapi, sebelum kita bahas perbedaan pendapatnya, ada prinsip penting yang harus kita pahami.
Salah satunya adalah bahwa jabatan kenabian itu adalah murni pemberian dan anugerah dari Allah. Artinya, nggak bisa dipilih oleh manusia atau diusahakan dengan apa pun.
Meskipun sehebat apapun kesolehan orang itu, dia nggak akan bisa jadi nabi hanya karena kebaikan itu. Allah sendiri yang memilih siapa di antara hamba-Nya yang akan diangkat menjadi nabi dan rasul, sesuai dengan kehendak-Nya yang maha kuasa.
Jenis-jenis Mimpi dalam Islam
Perlu diketahui jenis bunga tidur dalam agama Islam itu ada tiga jenis tersebut yakni bunga tidur yang baik, perwujudan pemikiran seseorang saat terjaga, dan menyedihkan. Hal ini sesuai hadis sebagai berikut:
وَالرُّؤْيَا ثَلَاثٌ، الحَسَنَةُ بُشْرَى مِنَ اللَّهِ، وَالرُّؤْيَا يُحَدِّثُ الرَّجُلُ بِهَا نَفْسَهُ، وَالرُّؤْيَا تَحْزِينٌ مِنَ الشَّيْطَانِ، فَإِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ رُؤْيَا يَكْرَهُهَا فَلَا يُحَدِّثْ بِهَا أَحَدًا وَلْيَقُمْ فَلْيُصَلِّ
Artinya, “Mimpi itu ada tiga. Mimpi baik yang merupakan kabar gembira dari Allah, mimpi karena bawaan pikiran seseorang (ketika terjaga), dan mimpi menyedihkan yang datang dari setan. Jika kalian mimpi sesuatu yang tak kalian senangi, maka jangan kalian ceritakan pada siapa pun, berdirilah dan shalatlah!” (HR Muslim).
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan