Setiap orang tua memiliki pendekatan berbeda dalam cara berinteraksi dan membimbing anak-anaknya. Moral, prinsip, dan perilaku seorang anak pada umumnya dibentuk melalui ikatan ini.
Umumnya, pola asuh dibagi menjadi emapt kategori, yaitu :
1. Otoriter
Pola asuh otoriter melibatkan aturan ketat tanpa ruang untuk negosiasi, dengan konsekuensi hukuman bagi pelanggaran. Orang tua yang menerapkan pola asuh ini memiliki harapan tinggi tanpa fleksibilitas.
Anak-anak dapat patuh dan berperilaku baik, tetapi mungkin mengalami tingkat agresi tinggi, kekurangan keterampilan sosial, dan kesulitan mengambil keputusan sendiri.
Mereka mungkin mengalami kesulitan mengelola amarah dan memiliki harga diri rendah.
Adanya aturan yang ketat dapat menyebabkan konflik ketika anak tumbuh dewasa, mendorong mereka untuk memberontak terhadap figur otoritas.
2. Authoritative
Pola asuh otoritatif melibatkan hubungan erat dan komunikasi terbuka antara orang tua dan anak. Ada panduan yang jelas dan penjelasan terkait tindakan disiplin. Metode disiplin digunakan untuk mendukung, bukan menghukum.
Anak memiliki kesempatan untuk memberikan masukan dan terdapat komunikasi yang sering.
Meskipun memerlukan kesabaran dan usaha, gaya ini menghasilkan anak yang percaya diri, bertanggung jawab, dan mampu mengatur diri sendiri.
Mereka dapat mengelola emosi dengan efektif, menciptakan hasil sosial dan kesehatan emosional yang positif. Gaya pengasuhan ini juga mendorong kemandirian, membantu anak tumbuh dengan harga diri yang tinggi dan pencapaian akademik yang baik.
3. Permisif
Pola asuh permisif melibatkan pendekatan hangat dan penuh kasih dari orang tua dengan harapan yang rendah atau bahkan tidak ada.
Aturan terbatas diterapkan, tetapi komunikasi tetap terbuka, dan anak diberikan kebebasan untuk mengatasi masalah mereka sendiri.
Keterbatasan dalam penerapan disiplin dapat mengakibatkan kebiasaan makan yang tidak sehat dan risiko obesitas.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan