Teknologi VR bawa kamu ke dunia digital 100%. Kamu bisa pakai headset VR dan langsung merasa kayak lagi ada di tempat lain—entah itu puncak gunung Himalaya atau ruang operasi medis.

Sementara itu, AR nambahin elemen digital ke dunia nyata. Contohnya? Filter IG yang bikin kamu punya kuping kelinci atau aplikasi belajar biologi yang nampilin organ tubuh di atas meja kamu.

Nah, satu lagi yang makin hype adalah instalasi seni interaktif. Misalnya, kamu datang ke ruang galeri, terus dinding dan lantainya bisa merespons gerakan kamu—warnanya berubah, musiknya ikutan main. Semuanya bikin kamu merasa jadi bagian dari karya itu sendiri.

Kenapa Immersive? Ini Nih Manfaatnya!

  1. Buat Edukasi, Nggak Lagi Bosenin!
    • Anak-anak bisa belajar sejarah sambil “masuk” ke zaman kerajaan kuno.
    • Mahasiswa kedokteran bisa latihan operasi lewat simulasi VR tanpa harus langsung ke pasien.
  2. Hiburan yang Bikin Merinding Senang
    • Nonton konser VR seolah-olah kamu ada di barisan depan, padahal lagi selonjoran di rumah.
    • Main game 360 derajat yang bikin kamu teriak-teriak karena terlalu real!
  3. Terapi yang Lembut tapi Efektif
    • Pasien fobia bisa menjalani exposure therapy di dunia virtual secara bertahap dan aman.
    • Kelas meditasi imersif bantu kamu lebih fokus dan rileks, lengkap dengan suara hutan dan visual tenang.

Contoh Immersive yang Sudah Ada

  • Museum Virtual: Google Arts & Culture udah kerja sama dengan ratusan museum dunia. Kamu bisa “jalan-jalan” di Louvre, Rijksmuseum, atau Museum Nasional Jakarta tanpa keluar rumah.
  • Pelatihan Pilot & Medis: Maskapai besar dan institusi medis pakai simulasi VR buat latih respons darurat, navigasi, atau prosedur medis rumit. Bahkan bisa dipantau langsung oleh mentor dari jarak jauh.
  • Kelas Meditasi Imersif: Aplikasi kayak Tripp dan Lumenate menyuguhkan pengalaman meditasi yang menyatu antara visual, suara, dan panduan napas. Perfect buat kamu yang susah fokus!

Mau Coba Immersive Experience? Ini Panduan Simpelnya!

Ananditha Nursyifa
Editor