Jika tidak dikelola dengan baik, kondisi ini bisa berdampak negatif dalam berbagai aspek kehidupan, seperti:

  • Dalam hubungan sosial: Bisa merasa kewalahan dalam pertemanan atau hubungan karena terlalu banyak menyerap emosi orang lain.
  • Dalam kesehatan mental: Rentan mengalami stres, kecemasan, bahkan depresi karena terlalu sering memikirkan perasaan orang lain.
  • Dalam kehidupan sehari-hari: Bisa menjadi mudah lelah dan sulit menikmati hidup karena selalu terbebani oleh perasaan orang lain.

Cara Mengelola Hyperempathy Syndrome Agar Tidak Merugikan Diri Sendiri

Berita baiknya, Hyperempathy Syndrome bukanlah sesuatu yang tidak bisa dikendalikan. Berikut beberapa teknik yang bisa dilakukan untuk mengelola kondisi ini:

  1. Terapkan Batasan Emosional
    • Latih diri untuk membedakan antara emosi sendiri dan emosi orang lain. Ingat, kamu tidak harus selalu ikut merasakan apa yang mereka rasakan.
  2. Belajar Mindfulness dan Teknik Relaksasi
    • Meditasi dan pernapasan dalam bisa membantu menenangkan pikiran dan menjaga keseimbangan emosional.
  3. Kurangi Paparan Berita atau Cerita yang Menguras Emosi
    • Batasi konsumsi berita yang terlalu emosional agar tidak terlalu menyerap perasaan negatif dari luar.
  4. Jangan Takut untuk Berkata ‘Tidak’
    • Kamu tidak harus selalu menjadi tempat curhat atau solusi bagi masalah orang lain.
  5. Fokus Pada Diri Sendiri dan Self-Care
    • Lakukan aktivitas yang menyenangkan dan menenangkan diri, seperti membaca, berolahraga, atau melakukan hobi.

Empati itu baik, tapi kalau berlebihan malah bisa bikin kita kelelahan secara emosional. Hyperempathy Syndrome bisa menjadi tantangan, tapi dengan memahami diri sendiri dan menerapkan batasan yang sehat, kita tetap bisa peduli pada orang lain tanpa mengorbankan kebahagiaan kita sendiri.

Kalau kamu merasa punya tanda-tanda Hyperempathy Syndrome, jangan ragu untuk mulai menerapkan teknik coping yang sudah disebutkan ya! Yuk, jaga kesehatan mental kita bareng-bareng! 💖

Ananditha Nursyifa
Editor