Tak hanya umat Konghucu yang datang ke kelenteng malam ini, salah satu komunitas bernama Jaringan Kerja Antarumat Beragama (Jakatarub) pun hadir.

Koordinator Jakatarub, Arfi Pandu Dinata mengatakan, sejak tahun 2000, Jakatarub gencar menyosialisasikan toleransi dan pendidikan perdamaian di Kota Bandung.

“Kami inisiasi dari orang-orang muda dan para tokoh agama. Tur malam Imlek ini termasuk salah satu program kami. Tapi sepanjang pandemi kemarin kami tidak melakukan tur langsung, hanya online,” kata Arfi.

Jakatarub rutin berkeliling merayakan hari besar atau perayaan penting dari beragam agama di Kota Bandung.

“Selain bulan Ramadan, Idulfitri, dan Natal, kami juga ada meditasi lintas iman. Lalu kunjungan ke teman-teman penghayat kepercayaan untuk diskusi bersama,” ungkapnya.

Ia juga berharap, agar para generasi muda di Kota Bandung bisa menggerakkan perdamaian promosi toleransi dan mengedukasi orang-orang di sekitar.