Hal serupa juga disampaikan rohaniawan Kelenteng Kong Miao, Jiao Sheng (Js), Sukotjo Sastronegoro Bambang seusai memaparkan penjelasan kepada para pengunjung kelenteng.

“Kondisi tahun baru yang akan kita rayakan beberapa jam lagi. Sifatnya seperti kelinci yakni lincah, tapi harus selalu awas. Ini juga menggambarkan pergerakan ekonomi yang akan lebih baik, tapi semuanya tetap harus berhati-hati,” jelas Bambang.

Ia juga menjelaskan, jika ibadah bagi umat Konghucu dilakukan setiap tanggal 1 dan tanggal 15 penanggalan Imlek. Ibadah dilakukan dari pagi sampai sore, meliputi sembahyangan dan renungan agama yang disebut Jiang Dao atau ceramah.

“Itu dilakukan di hari Minggu pukul 10.00 WIB, biasanya kurang lebih dua jam atau lebih. Nanti malam itu kita ada sembahyang ganti tahun tahun Imlek dimulai dari 22.56 WIB dan akan berakhir di 00.56 WIB,” paparnya.

Ia memprediksi, jemaah Kelenteng Kong Miao akan mencapai lebih dari 100 orang. Semuanya akan hadir dan beribadah, melangitkan harapan dan doa-doa terbaik di tahun baru mendatang.

“Kita berharap di tahun kelinci ini ekonomi lancar, menggeliat kembali. Semuanya sehat di tahun baru ini. Semua rencana kita dapat kita laksanakan,” harapnya.