Dijelaskan bahwa salah satu rute yang akan dilewati adalah Jalan Malioboro. Bagi almarhum, Malioboro memiliki makna khusus, sehingga keluarga telah meminta pengemudi mobil ambulans untuk melewati Malioboro tanpa memedulikan kemacetan atau kendala lainnya.
Kedekatan Djoko Pekik dengan Jalan Malioboro tercermin dalam kesukaannya untuk melintasi area tersebut dengan menyaksikan cahaya lampu-lampu di sepanjang Malioboro.
Selain itu, jenazah juga akan singgah sejenak di rumah pertama Djoko Pekik di kawasan Wirobrajan, Kota Yogyakarta.
Inten, anggota keluarga, menjelaskan bahwa rumah di Wirobrajan memiliki makna sejarah sebagai tempat awal perjalanan keluarga bersama sang ayah.
“Rumah di Wirobrajan ini adalah rumah bapak, tempat saya dan keluarga sejak saya kecil. Pada tahun 1994, bapak membangun rumah di Sembungan, dan hingga saat ini rumah itu masih berdiri. Namun, rumah di Wirobrajan memiliki makna yang sangat berarti bagi bapak,” ungkap Inten.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan