Meilinda menyoroti bahwa meskipun kebebasan berekspresi dalam akting sangat penting, pemahaman terhadap materi sumber tetap krusial dalam sebuah adaptasi.
“Jika film adaptasi ingin tetap mempertahankan nuansa dan karakteristik dari sumbernya, maka pemahaman mendalam dari aktor sangat diperlukan. Namun, jika tujuannya adalah untuk memberikan perspektif baru, maka kebebasan berinterpretasi memang bisa dilakukan dengan tetap mempertimbangkan ekspektasi penonton,” jelasnya.
Reputasi Publik dan Kesuksesan Film
Seorang aktor bukan hanya dinilai dari bakat aktingnya, tetapi juga dari citra publik yang mereka bangun. Meilinda menambahkan bahwa kontroversi yang melibatkan aktor dapat secara langsung berimbas pada kesuksesan film di pasaran.
“Di era media sosial, reputasi seorang aktor sangat berpengaruh terhadap bagaimana masyarakat menerima sebuah film. Oleh karena itu, produser tidak hanya mempertimbangkan kemampuan akting, tetapi juga bagaimana seorang aktor dapat membangun hubungan yang baik dengan publik,” ujarnya.
Dampak Negatif Cancel Culture: Apakah Ruang Diskusi Mulai Tertutup?
Meski cancel culture sering kali dianggap sebagai cara bagi masyarakat untuk menegakkan standar etika dan moral, fenomena ini juga memiliki sisi negatif.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan