Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menyatakan pada Kamis, 1 Juni 2023, pemerintah akan mengucurkan subsidi sebesar US$ 25 miliar atau setara Rp372 triliun untuk program kelahiran. Dana itu untuk mendukung kaum muda dan keluarga memiliki anak.

Subsidi langsung yang lebih besar diberikan bagi mereka yang memiliki anak. Bantuan dikucurkan untuk mendanai pendidikan dan perawatan prenatal, serta mengenalkan gaya kerja yang fleksibel dan cuti untuk ayah.

Kishida mengatakan kebijakan ini diusulkan untuk mengatasi penurunan angka kelahiran yang anjlok. Pemerintah Jepang juga menyusun langkah untuk meningkatkan pendapatan bagi kaum muda, dan generasi yang mengasuh anak.

“Kami akan bergerak maju dengan langkah-langkah ini untuk melawan penurunan angka kelahiran tanpa meminta masyarakat menanggung beban lebih lanjut,” kata Kishida kepada para menteri, pakar, dan pemimpin perusahaan yang berkumpul untuk membahas masalah tersebut.