Modal negara yang di berikan guna untuk meningkatkan kapasitas dan fasilitas produksi amunisi.

“Sebelum diberi PMN, produksi Pindad untuk peluru ini 275 juta peluru. Setelah kami beri PMN sebesar Rp700 miliar, produksinya meningkat menjadi 415 juta peluru, hampir dua kali lipat,” katanya.

Presiden Indonesia ini juga menjelaskan bahwa PT Pindad diminta untuk mencari mitra untuk pengembangan industry.

Dengan mencari partner maka pengembangannya akan lebih cepat lagi.

Setelah hasil rapat tadi di input maka pemerintah akan melakukan rapat terbatas untuk melanjutkan kemana akan di bawa kemana.

Rizki Oktaviani
Editor