“Mereka merasa minder kalau berbicara dengan bahasa daerah. Ini yang paling utama.

Karena itu, kami bersama pemerintah daerah dan tokoh masyarakat menyasar anak-anak muda agar mereka tidak malu dan memiliki semangat untuk belajar serta menggunakan bahasa daerah. Untuk 11 bahasa ibu yang punah salah satunya ada di wilayah Maluku dan Papua,” tegasnya.

Untuk Festival Tunas Bahasa Ibu tersebut diadakan di 38 provinsi salah satunya adalah Jawa Barat.

Kata Imam, jika anggaran tahun 2026 mencukupi dan tidak ada efisiensi, maka pihaknya akan melaksanakan Festival Tunas Bahasa Ibu tingkat nasional tahun 2026.

“Tahun 2025 kemarin kami melaksanakannya di bulan Mei. Namun karena efisiensi anggaran, peserta yang diundang ke Jakarta terbatas. Semoga di tahun 2026 anggaran mencukupi sehingga semua pemenang pertama bisa kami undang ke Jakarta. Mereka akan mendapat kesempatan tampil dan memperoleh sertifikat sebagai manajemen talenta nasional,” ucapnya.