Beberapa faktor yang dapat memicu kedutan pada mata antara lain:

  • Kelelahan: Kurang tidur atau terlalu banyak bekerja dapat membuat otot mata menjadi lelah dan memicu kedutan.
  • Stres: Stres dapat memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk kedutan mata.
  • Kafein dan Alkohol: Konsumsi kafein dan alkohol berlebihan dapat mengganggu sistem saraf dan memicu kedutan.
  • Defisiensi Nutrisi: Kekurangan magnesium, kalium, atau vitamin B kompleks dapat menyebabkan otot-otot menjadi mudah kram, termasuk otot kelopak mata.
  • Penggunaan Obat-obatan: Beberapa jenis obat-obatan tertentu dapat menyebabkan efek samping berupa kedutan mata.
  • Kondisi Medis Tertentu: Dalam beberapa kasus, kedutan mata dapat menjadi gejala dari kondisi medis yang lebih serius, seperti sindrom Tourette atau gangguan saraf lainnya.

Jadi, kesimpulannya, tidak ada hubungan langsung antara mata berkedut dengan peristiwa sedih atau bahagia. Kedutan pada mata hanyalah reaksi tubuh terhadap berbagai faktor pemicu yang bersifat sementara.

Kapan Harus Waspada?

Meskipun umumnya tidak berbahaya, ada beberapa kondisi yang perlu diperhatikan:

  • Kedutan berlangsung lama: Jika kedutan mata berlangsung selama beberapa hari atau bahkan minggu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
  • Kedutan disertai gejala lain: Jika kedutan disertai gejala lain seperti mata merah, bengkak, atau nyeri, segera periksakan ke dokter.
  • Kedutan mengganggu aktivitas sehari-hari: Jika kedutan mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti membaca atau menonton televisi, sebaiknya segera cari penanganan medis.

Dengan mengetahui fakta sebenarnya di balik mata berkedut, kita dapat lebih tenang dan tidak perlu khawatir berlebihan.

Jika kamu sering mengalami kedutan mata, cobalah untuk istirahat yang cukup, kelola stres dengan baik, dan perhatikan pola makanmu.

Ananditha Nursyifa
Editor