“Dengan kerja sama ini, maka beragama harus moderasi yaitu berada di tengah-tengah. Sehingga tidak condong ke kiri kanan,” jelasnya.
Sedangkan Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan, Kota Bandung memiliki komposisi penduduk yang kompleks, dengan latar belakang agama yang beragam. Namun patut berbangga karena keharmonisan tetap terjaga, sehingga Kota Bandung tetap kondusif dan nyaman.
“Kekuatan ini luar biasa, di Kota Bandung itu pluralisme. Sehingga aspek ini harus tetap terjaga. Hubungan antar manusia ini saling kasih sayang untuk menguatkan persatuan kesatuan,” ujar Ema.
Menurutnya, keharmonisan hidup beragama di Kota Bandung tidak terlepas dari eksistensi dan peran berbagai agama yang selalu menggaungkan perdamaian, termasuk Buddha.
“Berdasarkan sensus BPS 2019, jumlah penganut Buddha sekitar 18.600 orang atau penganut agama keempat terbesar dari 2,5 juta penduduk Kota Bandung. Kita bisa hidup berdampingan dengan aman,” ucapnya.
Tinggalkan Balasan