Ciri khasnya:
- Tanaman beragam: Campuran bunga liar, tanaman hias klasik, dan tanaman herbal.
- Elemen vintage: Pot tanah liat, kursi kayu tua, atau dekorasi taman bekas.
- Nuansa santai: Nggak ada garis batas yang kaku, semuanya mengalir.
Kenapa tren ini populer? Karena banyak orang mulai merasa bahwa rumah dan taman harus punya “kehidupan” yang nyata, bukan sekadar tampil sempurna di foto. Plus, perawatannya lebih santai karena kita nggak harus trimming tanaman setiap minggu.
Living Fences
Di era yang makin peduli lingkungan, pagar tanaman hidup atau living fences jadi pilihan yang makin diminati. Pagar ini dibuat dari tanaman yang ditanam rapat hingga membentuk pembatas alami.
Kelebihan living fences:
- Estetis: Lebih cantik daripada pagar besi atau tembok polos.
- Ramah lingkungan: Menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen.
- Privasi alami: Bisa jadi penghalang pandangan sekaligus peredam suara.
Tanaman yang sering dipakai antara lain bambu hias, teh-tehan, dan ficus. Beberapa taman di perkotaan bahkan mengombinasikan living fences dengan bunga merambat untuk hasil yang lebih berwarna.
Vertical Gardening & Edible Landscaping: Solusi untuk Lahan Terbatas
Nggak punya halaman luas? Tenang, tren vertical gardening dan edible landscaping adalah jawabannya.
Tinggalkan Balasan