Creative Assembly menggambarkan Total War Medieval 3 sebagai “kelahiran kembali Total War yang bersejarah”. Tujuannya sederhana tapi ambisius: menciptakan sandbox strategi abad pertengahan terbaik. Di sinilah banyak fans percaya waralaba ini mencapai masa keemasannya.

Dan dengan pengumuman resmi ini, Creative Assembly seolah berkata, “Kami pulang.”

Visi Besar: Game “What If” Terbaik

Dalam wawancara dengan GameRadar, Direktur Game Pawel Wojs menegaskan bahwa Total War Medieval 3 bukan sekadar lanjutan dari Medieval 2. Ini bukan remake, bukan juga reboot biasa, melainkan evolusi besar.

Ia mengatakan bahwa harapannya adalah menjadikan Medieval 3 sebagai game “What if” terbaik. Artinya, pemain akan disuguhkan sejarah yang akurat, tetapi sekaligus diberi kebebasan penuh untuk menulis ulang sejarah sesuai strategi, keputusan, dan ambisi mereka.

Bayangkan:

  • Bagaimana jika Kekaisaran Bizantium bangkit kembali?
  • Bagaimana jika kerajaan kecil Eropa mendominasi benua?
  • Bagaimana jika perang salib berakhir berbeda?
  • Bagaimana jika peradaban tertentu bersatu atau pecah lebih cepat?

Itulah pengalaman yang ingin dibangun Creative Assembly—kompleks, realistis, tapi tetap memberi ruang imajinasi dan kreativitas tanpa batas.

Transparansi Baru: Diumumkan Sejak Awal Praproduksi

Menariknya, Total War Medieval 3 diumumkan ketika gamenya bahkan masih berada di tahap praproduksi. Hal ini sengaja mereka lakukan sebagai bentuk komitmen baru: keterbukaan penuh kepada komunitas.

Ananditha Nursyifa
Editor