Komunitas BTW Bandung pun masih menunggu langkah konkrit dari pemerintah untuk memastikan apakah akan ada perbaikan secara menyeluruh sehingga pesepeda bisa lebih aman ketika beraktivitas.

“Kita juga masih merencanakan untuk audiensi juga untuk melihat bagaimana perencanaan mereka di dalam keberpihakan terhadap sepeda,” katanya.

Sementara itu, Rahmat Supriat sebagai pegiat Bike To School menuturkan, program ini sangat beririsan dengan apa yang diinginkan Pemkot Bandung. Terlebih dengan adanya zonasi dalam sistem pendidikan maka siswa bisa lebih dekat dengan tempat belajar.

Dengan demikian mereka tidak harus diantar orang tua untuk berangkat ke sekolah tapi bisa berjalan kaki atau bersepeda jika memungkinkan. Selain itu program Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang melarang siswa membawa sepeda motor bisa jadi jembatan melancarkan kegiatan bike to school.

“Karena kalau bicara tentang back to school atau bersepeda, itu di dalamnya ada nilai-nilai pendidikan karakter. Di mana anak punya tanggung jawab secara pribadi, kemudian anak juga punya semangat tinggi. Anak juga akan punya kepekan terhadap lingkungan, kemudian pada saat anak bersepeda bareng, dia juga belajar tentang kebersamaan,” kata Rahmat.