Oleh sebab itu, Twitter menuduh bahwa Meta memanfaatkan situasi ini dan menugaskan karyawan yang dipecat oleh Twitter untuk mengembangkan aplikasi peniru yang melanggar hukum negara bagian dan federal.

Berdasarkan pelanggaran-pelanggaran yang mereka sebutin tadi, Twitter juga mengatakan bahwa mereka akan ambil tindakan hukum, baik dalam bentuk gugatan perdata atau minta ganti rugi.

Sebenarnya Elon Musk sendiri tidak masalah dengan persaingan, namun ia ama sekali tidak mentolerir segala bentuk kecurangan.

Namuh, tuduhan dari Twitter ini segera dibantah oleh Juru Bicara Meta, Andy Stone. Ia mengatakan bahwa tidak ada sama sejaki keberadaan mantan karyawan Twitter terlibat dalam pengembangan dan pembuatan aplikasi ini. Meta keliatannya gak terlalu khawatir soal ancaman tersebut.

Soalnya nih, sebelumnya Twitter juga pernah nuduh Microsoft nyalahgunain API perusahaan melalui integrasi dengan beberapa produknya. Tapi, yang anehnya, aplikasi-aplikasi kayak Mastodon, BlueSky, dan Post yang juga pake antarmuka microblogging yang sama, gak pernah bikin Twitter ngancem-ancem tindakan hukum.

Ananditha Nursyifa
Editor